Petegangan politik Kutai Timur kian memuncak jelang Pilkada serentak 27 November 2024. Inilah saat yang menentukan, di mana lebih dari 430 ribu jiwa penduduk Kutim dengan 200 ribu pemilih di 18 kecamatan, 2 kelurahan, dan 139 desa akan memilih siapa yang pantas menjadi pemimpin mereka selama lima tahun ke depan. Pilkada ini bukan sekadar pesta demokrasi, melainkan panggung pertarungan sengit yang akan menentukan arah masa depan Kutai Timur.
Hingga saat ini, belum ada satu pun calon yang resmi mendeklarasikan diri, namun ketegangan sudah terasa membara. Dua sosok kuat yang hampir pasti bertarung adalah Bupati saat ini, Ardiansyah Sulaiman, dan Wakil Bupati saat ini, Kasmidi Bulang. Keduanya diusung oleh partai masing-masing dengan kekuatan politik yang tak bisa dianggap remeh.
Ardiansyah Sulaiman, sang petahana yang juga Ketua Dewan Pembina DPD PKS Kutim, sudah mengantongi dukungan penuh dari PKS dan sudah ramai perbincangkan dimedia sosial dan baleho baleho terpasang akan menggandeng Mahyunadi, tokoh muda berpengalaman mantan Ketua DPRD Kutim, mantan ketua DPD KNPI Kutim dan banyak lainnya telah mendapat restu dari DPP Partai Perindo. Pasangan ini dikenal dengan sebutan “ARMY,” dan siap menaklukkan panggung politik Kutim.
Sementara itu, Kasmidi Bulang, yang tak kalah tangguh, telah mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Namun, hingga kini, teka-teki siapa yang akan menjadi pasangannya masih belum terjawab. Di tengah ketidakpastian ini, publik dibuat penasaran dan semakin berdebar-debar menantikan langkah selanjutnya dari sang Wakil Bupati yang juga dikenal sebagai mantan Ketua DPD KNPI Kutim dan anggota DPRD Kutim dua Periode .
Ardiansyah Sulaiman dikenal sebagai sosok yang tenang, ulama yang banyak bicara lewat kerja nyata, dan berhasil membawa PKS meraih kemenangan bersejarah dengan merebut 7 kursi DPRD Kutim. Di sisi lain, Kasmidi Bulang, politisi muda dengan segudang pengalaman, telah berhasil membangun jaringan pendukung yang kuat di Kutim, baik di kota maupun pedesaan.
Namun, dalam Pilkada kali ini, keduanya tidak lagi berpasangan. Ardiansyah yang baru menjabat satu periode sebagai Bupati, masih memiliki peluang besar untuk melanjutkan kepemimpinannya. Sementara Kasmidi, yang telah dua kali menjadi Wakil Bupati, harus mencari pasangan baru yang mampu mendongkrak elektabilitasnya.
Pertarungan kali ini akan menjadi ujian besar bagi kedua tokoh ini. Apakah Ardiansyah dengan “ARMY” akan kembali merebut hati rakyat? Ataukah Kasmidi mampu menciptakan kejutan dengan pasangannya yang masih misterius? Kutim menanti dengan penuh harap dan ketegangan.
Dalam beberapa minggu ke depan, saat masa pendaftaran ke KPU Kutim kita akan melihat bagaimana skenario politik ini berkembang. Siapakah yang akan muncul sebagai pemenang di panggung Pilkada Kutim 2024? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, duel ini akan menjadi pertarungan sengit yang penuh intrik dan drama politik! (liputan kutim/*)