Berita Daerah

Uyang Kumpulkan Uang Tebus Ijazah Anak di Sekolah Keperawatan Sangatta Rp5 Juta dengan Menjual Cobek Ulin

SANGATTA – Perjuangan seorang ayah di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur, mengundang rasa haru. Uyang (64) masih harus bekerja keras untuk menebus ijazah anaknya, Wulan, lulusan Sekolah Keperawatan disebuah Sekolah Swasta di Sangatta tahun 2024, yang hingga kini masih ditahan pihak sekolah karena sisa biaya sebesar Rp5 juta belum terbayar.

Menurut Uyang, total biaya ijazah dan administrasi sekolah anaknya mencapai Rp8 juta. Dari jumlah tersebut, ia baru mampu membayar Rp3 juta. “Sisanya Rp5 juta, dan saya masih berusaha mengumpulkannya sedikit demi sedikit,” ujarnya saat ditemui di rumah yang juga menjadi tempat usahanya, Minggu (10/5/2025).

Setiap hari, Uyang membuat cobek dari limbah kayu ulin yang ia temukan di hutan-hutan Taman Nasional Kutai (TNK). Kayu itu diolah menjadi cobek khas Dayak yang dijual dengan harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per buah, tergantung ukuran. “Hanya ini sumber penghasilan saya sekarang. Harapan saya bisa melunasi agar Wulan dapat mengambil ijazahnya dan mencari pekerjaan,” ungkapnya.

Uyang mengaku sedih melihat anaknya terpaksa menjadi pengemudi ojek online dan kurir di Sangatta demi kebutuhan sehari-hari, karena tanpa ijazah sulit mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. “Kalau ada pihak yang mau membantu menambah biaya, Wulan bisa segera pegang ijazah dan masa depannya akan lebih baik,” katanya dengan suara sedih sambil mengolah cobek menggunakan mesin gerinda.

Kisah Uyang menjadi potret nyata perjuangan orang tua yang tak kenal lelah demi pendidikan anaknya. Bagi sebagian orang, Rp5 juta mungkin angka kecil. Namun bagi Uyang, setiap rupiah berarti keringat, tenaga, dan doa untuk masa depan buah hatinya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button