SANGATTA – Dalam rapat paripurna yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Jumat, 22/11/2024,
Fraksi Gelora Amanat Perjuangan (F-GAP) juga menyoroti tingginya ketergantungan pada Pendapatan Transfer yang mencapai 91,86% dari total pendapatan daerah.
Fraksi Gelora Amanat Perjuangan atau ( GAP ) dengan juru bicara Hj. Mulyana ini menilai ketergantungan tersebut berisiko besar jika terjadi pengurangan alokasi dana dari pemerintah pusat, yang dapat mengganggu kelancaran pembangunan di daerah.
Analisis Belanja Daerah
Fraksi Gelora Amanat Perjuangan juga memberikan perhatian besar terhadap alokasi Belanja Daerah, terutama pada Belanja Operasi yang diperkirakan mencapai Rp. 5,603 triliun atau 50,3% dari total belanja.
F-GAP mengingatkan agar belanja pegawai tidak mendominasi anggaran, sehingga masih ada ruang untuk program-program pembangunan yang lebih berdampak langsung kepada masyarakat.
Sementara itu, alokasi Belanja Modal sebesar Rp. 4,321 triliun, yang mencerminkan investasi dalam infrastruktur, dianggap positif. Namun, Fraksi ini mengingatkan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam implementasi proyek-proyek tersebut untuk memastikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Analisis Pembiayaan Daerah
Fraksi ini juga mencermati alokasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 15 miliar untuk penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Mereka mengingatkan agar investasi tersebut disertai kajian kelayakan yang transparan agar setiap proyek dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
(ADV)