SANGATTA – Anggota Legislator Kutai Timur Bambang Bagus Wondo Saputro, S.A.P menegaskan bahwa sektor Perkebunan kelapa sawit telah menjadi sumber kehidupan yang signifikan bagi masyarakat pedesaan, terutama bagi para petani di tiga Kecamatan yakni Kongbeng, Muara Wahau dan Telen.
Menurut Politisi Fraksi Partai Golkar Bambang Bagus Wondo Saputro, S.A.P.,selain mendukung majunya desa, komoditas ini juga berhasil meningkatkan kesejahteraan para petani, yang kini dapat meraih penghasilan hingga jutaan rupiah setiap bulannya. Kontribusi besar ini mendorong Bambang B.W. Saputro, anggota DPRD Kutai Timur, untuk memberikan perhatian khusus pada kebutuhan pupuk bagi para petani.
“Peran perkebunan kelapa sawit sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat desa. Namun, masalah ketersediaan pupuk harus diatasi agar produktivitas terus meningkat,” ujar di Sangatta, Minggu, 03/11/2024.
Sebagai wakil rakyat periode 2024-2029 Bambang BWS berkomitmen untuk memperjuangkan akses pupuk yang terjangkau bagi petani selama lima tahun ke depan, sehingga hasil panen bisa terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurut Bambang, pupuk yang terjangkau dan berkualitas adalah faktor penting dalam menjaga stabilitas hasil panen sawit. “Jika kebutuhan pupuk tercukupi, produktivitas kebun akan meningkat. Hasilnya, kesejahteraan petani pun akan naik seiring peningkatan hasil panen mereka,” jelas Bambang yang saat ini juga sebagai Ketua Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi ditiga Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng, Telen
Lebih lanjut, anggota Legislator Daerah Pemiolihan ( Dapil ) Kutim 4 ini menyebut bahwa keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit ini tidak hanya mendukung perekonomian petani tetapi juga mampu memajukan perekonomian desa secara keseluruhan. Dengan meningkatnya hasil panen, perputaran ekonomi di desa pun turut berkembang, menciptakan efek domino yang positif di berbagai sektor lain.
Bambang juga berharap pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan lembaga terkait untuk memastikan ketersediaan pupuk yang stabil di pasaran. Selain itu, diperlukan adanya program pelatihan dan pendampingan bagi para petani sawit, agar mereka dapat mengelola kebun dengan baik dan memaksimalkan hasil panen secara berkelanjutan.
“Saya akan terus memperjuangkan akses pupuk ini dan mendukung segala kebutuhan yang akan meningkatkan hasil panen sawit petani kita. Ini bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tetapi juga soal peningkatan kualitas hidup masyarakat desa,” tandasnya.( ADV)