KAUBUN – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, mengunjungi Desa Bukit Permata, Kecamatan Kaubun, pada Rabu, 10 Juli 2024, dengan penuh antusiasme. Kedatangannya disambut dengan sambutan istimewa berupa tarian tradisional dari anak-anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 008 Kaubun, yang didampingi oleh para guru mereka, Dita, Nisa, dan Erna.
Bupati Ardiansyah tersenyum sumringah melihat penampilan empat siswi kelas IV SDN 008 Kaubun, yang menghidupkan suasana dengan tarian Dayak lengkap dengan busana adat Dayak saat memasuki gerbang Kantor Kepala Desa tempat acara berlangsung.
Meskipun cuaca cukup terik di sekitar, Bupati Ardiansyah terlihat tidak kenal lelah, tetap menikmati setiap momen saat menyaksikan penampilan luar biasa dari para penari cilik SDN 008, antara lain Putri, Husna, Bilqis, Risti, dan Nur.
Kepuncak kebahagiaan Bupati Ardiansyah terjadi ketika dua murid, Nur dan Putri, mendekatinya untuk mengalungkan bunga sebagai tanda penghormatan. Bupati dengan rendah hati menerima kalungan bunga tersebut sebelum memasuki lokasi acara. Acara ini juga diramaikan dengan Hadrah dari Majlis Taklim Desa Bukit Permata serta dua tarian khas, yaitu Tarian Khas Banjar dan Tarian Suruling, yang juga ditampilkan oleh SDN 008.
Sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka dalam melestarikan budaya lokal, Bupati Ardiansyah memberikan hadiah uang sebesar Rp100.000 kepada setiap penari. “Terima kasih atas dedikasi dan semangat kalian dalam menjaga budaya kita,” ucap Bupati Ardiansyah singkat namun penuh makna.
Salah satu guru, Dita, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme anak-anak dalam menyambut Bupati. “Alhamdulillah, anak-anak sangat senang bisa tampil dan menerima kunjungan Pak Bupati hari ini. Ini merupakan kebanggaan bagi kami sebagai guru dan untuk anak-anak, terutama ketika mereka mendapat hadiah dari Pak Bupati,” kata Dita.
“Anak-anak pun turut mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Bupati Ardiansyah atas kunjungannya yang membanggakan. Mereka berharap agar kepemimpinan beliau dapat terus memberikan kemajuan bagi Kutai Timur”kata Dita ( liku/*)