SANGATTA – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan Leny Angriani mengaku banyak menerima keluhan dan pengaduan masyarakat, khususnya petani dan nelayan
Menurut Leny Angriani keluhan dan pengaduan itu dia terima dari petani dan nelayan saat dirinya reses di daerah pemilihan ( Dapilnya) Kutim 5 yang meliputi Kecamatan Sangkulirang, Kecamatan Sandaran, Kecamatan Kaliorang, Kecamatan Kaubun dan Kecamatan Karangan.
“Saat saya reses ke dapil saya, paling banyak keluhan petani khususnya nelayan. Seperti tingginya biaya operasional daripada hasil yang mereka dapatkan”kata Leny Angriani anggota Fraksi Amanat Kebangkitan Berkarya ( AKB) gabungan Partai Amanat Nasional ( PAN) Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Berkarya
Ditemui di Gedung DPRD Bukit Pelangi, Sangatta, Jumat 10/5/2024 sebelum mengikuti rapat internal Fraksi, Leny Angraini mengatakan, nelayan di dapil 5 terutama Sangkulirang, Sandaran dan Kaliorang yang mayoritas nelayan menyebutkan, keluhan nelayan karena biaya operasional tinggi, seperti BBM yang harganya tinggi baik itu jenis solar maupun jenis pertalite serta pertamax
“Disana tidak ada subsidi BBM sehingga menjadi beban nelayan saat melaut, sedangkan hasilnya belum ada seimbang dengan biayanya. Itu keluhan mereka”kata Leny dari Partai Berkarya ini.
Leny menyatakan para nelayan ini mencari ikan hanya jarak tertentu karena menggunakan perahu kecil dengan mesin tempel atau ketingting menggunakan pertalite dan atau paertamax. Sedangkan kapal motor karena bisa ke laut agak jauh dan lebih dalam karena gunakan jenis solar.
“Jadi nelayan ini mengeluh tingginya biaya operasional daripada hasil yang didapatkan, sedangkan bebannya kan harus membiayai kebutuhan keluarga anak sekolah dan lainnya. Inilah tugas pemerintah dan kami di DPRD mencarikan solusinya agar nelayan itu bisa sejahtera dengan profesinya. Inikah aspirasi mereka kami terima saat reses”karta Leny.( ADV)