SANGATTA – Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan ( Kadis TPHP) Kutai Timur Dyah Rantaningrum mengatakan ada dua kendalan petani kita setiap tahun dalam mengembangkan pertanian padi
Menurut Kadis Dyah Ratnaningrum kedua kendala yang dihadapi petani setiap tahunnya adalah soal benih padi dan kendala kedua adalah penyediaan pupuk yang sulit diakses terutama pupuk subsidi oleh petani. Pupuk subsidi kan terbatas dan memang terbatas, karena untuk pupuk subsidi hanya ada 9 jenis komoditas yang bisa mengaskses pupuk subsidi ini.
“Sembilan komoditas yang bisa mengakses pupuk subsidi khusus untuk tanaman pangan ini hanya padi kedele dan jagung. Sedangkan jenis padi itupun hanya bisa bagi petani yang lahannya dibawah dua hektare,sehingga petani kesulitan”kata Kadis TPHP Dyah Ratnaningrum diruang kerjanya, Kamis, 25/4/2024
Disebutkan Dyah, bahwa harga pupuk yang semakin tinggi, membuat petani sulit, sehingga tentu saja sekali lagi pemerintah hadir untuk membantu pupuk petani di Kutai Timur.Tahun 2024 ini akan kita support dengan APBD Kutai Timur dan juga ada bantuan dari APBN melalui Kementerian Pertanian berupah pupuk setara 1000 hektare
“Insyah Allah tahun ini Kutim akan mendapatkan kucuran APBN berupa bantuan pupuk Jenis NPK dari Kementraian Pertanian untuk petani. Besarannya 100 ton pupuk NPK atau setara dengan 1000 hektare sawah”jelas Dyah Ratnaningrum menjelaskan kepada liputankutim.id
Kadis TPHP Dyah Ratnaningrum menyebutkan kepastian bantuan pupuk ini usai bertemu dengan Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia bahwa Kutim akan dibantu
“Bantun pupuk ini sebagai dukungan dan apresiasi Dirjen Serealia Dirjen TPHP terhadap apa yang Pemkab Kutim lakukan termasuk pembenihan benih di Poktan Umbut Aren ini. Jadi ini sangat dihargai” ujarnya.
Sedangkan APBD Kutim. Tambah Dyah, untuk pupuk NPK ini sudah melaporkan ke Pak Bupati hasil komunikasi dengan Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Pak Bupati sangat mendukung setelah administrasinya kami penuhi.
Pupuk bantuan ini nantinya akan diberikan kepada setiap orang dengan besaran masing-masing 100 kilogram Pupuk NPK bagi yang memiliki Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ( LP2B) .Jadi teman-teman kelompok tani yang sawahnya masuk didalam sudah dipoligon sudah diambil titik koordinatnya itu yang akan kami bantu dengan pupuk NPK meskipun itu dengan harga yang mahal
Kemudian untuk dana APBD Kutai Timur itu kami alihkan untuk pembelian pupuk Urea dan Dolomoi untuk penetral PH Tanah.
“Dengan didukung dana APBD untuk pupuk urea dan dolomoi tentu hasilnya panen akan tinggi, seperti yang dilakukan panen di Poktan Umbut Aren yang kalau biasanya 3 ton per hektare menjadi 4,8 ton per hektare ( ADV/LIKU)