SANGATTA – Seorang anggota DPRD Kutai Timur Masdari Kidang dari Partai Berkarya begitu marah besar saat berdialog dengan Ahmad Warsib Kepala Tehnik Tambang PT Arkara Prathama Energi di Kantornya, Munthe, Sangatta Utara, Kamis, 9/2/2023
Pertemuan Ketua DPRD dan anggota dengan PT Arkara Prathama Energi ( APE) berlanjut dikantor perusahaan, usai melakukan sidak ke lokasi tambang di kilometer 9 poros Sangatta Rantau Pulung, Kamis siang
Saat dialog berlangsung, Kidang menegaskan atas desakan masyarakat, maka saya sebagai anggota DPRD meminta tidak lagi perusahaan melewati jalan umum untuk angkutan batubara apapun alasannya
“Saya minta jangan lagi gunakan jalan itu, biarpun ada izin bupati kah, Dishub atap PTSP aatapun dari mana itu tidak boleh, karena itu jalan umum”kata Kidang panggilan Masdari Kidang dalam rapat yang juga dihadiri Ketua DPRD Joni, dan anggota dewan seperti Alfian Aswad, Hj.Fitri dan Basti serta Kadis Perhubungan Joko, Kadis LH Armin, Kadis PMD PTSP Teguh .
Sebagai wakil rakyat dari empat kecamatan, meminta agar perusahaan membuat jalan sendiri untuk mengangkut batubaranya.
Karena kalau jalan umum ini sepanjang 3,7 kilometer tetap digunakan, maka kami ini yang dimaki-maki oleh masyarakat gara-gara perusahaan.
Saya secara pribadi dan perwakilan masyarakat empat kecamatan dan kecamatan muara wahau dan lewat jalan itu, jadi seolah kami ini semua dewan seoalah perusahaan tidak peduli
“Saya tegaskan lagi jalan lewat walaupun ada izin dari pemerintah biar bupati tetap kami berantas”tegas Kidang.
Mendengar permintaan anggota DPRD Masdari Kidang Kepala Tehnik Tambang PT APE Ahmad Warsib menjawab, terima atas masukannya, karena saya disini sebagai Kepala Tehnik Tambang tidak memutuskan dan tidak juga menjawab atau tidak itu nanti akan saya sampaikan ke manajemen saya dan semua masukan bapak-bapak semuanya
Karena saya yakin prinsip kami untuk berinvestasi, artinya kami berkomitmen untuk membangun Kutai Timur dengan adanya tambang ini.
Saat Ahmad Warsib ini menyampaikan, jadi sesuai arahan bapak Jokowi untuk salah satunya adalah, kemudian dipotong langsung kembali Kidang dengan menyebut jokowi nda lagi dipakai sekarang.
“Tidak bapak bicara begitu, jangan mau menang sendiri, enak aja ngomong sembarangan membawa-bawa nama Pak Jokowi. Pokoknya nda usa lewat situ lagi jalan umum. Siapapun yang memberi izin akan berhadapan dengan kami perwakilan masyarakat”tegas Kidang dengan nada tinggi dan emosi
Sebelumnya atas desakan masyarakat dan berbagai perwakilan Ormas dan ocehan-ocehan diberbagai Grup Wg=hatsApp dan Faceebook di Kutai Timur meributkan kendaraan perusahaan mengangkut batubara melewati jalan umum
Akibatnya jalan umum yang menghubungkan Sangatta dan Rantau pulung mengalami kerusakan berat terutama saat hujan jalan menjadi bubue dan kendaraan sulit lewat
Oleh karena itu atas desakan dan permintaan berbagai elemen, akhirnya Kamis siang, 9/2/2023 dipimpin Ketua DPRD Kutim Joni dan Wakil Ketua 1 Asty Mazar dan beberapa anggota Dewan turun melakukan sidak mendadak ( inspeksi mendadak) bersama Kepala Dinas terkait
Namun saat tiba dilokasi di Kilometer 9, para petinggi perusahaan tidak berada ditempat. Hanya da beberapa orang Satpam dan Karyawan biasa nampak.
Karena tidak ada pimpinan perusahaan sehingga rombongan kembali ke sangatta dan hanya diterima Kepala Tehnik Tambang dan dua orang staf kantor.
Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit namun tidak ada solusi yang dicapai, namun semua sepakat kalau PT APE harus membuat jalan sendiri.( liku1)