Batu Ampar – Kehilangan rumah dan harta benda dalam sekejap, itulah yang dialami ratusan keluarga di Desa Batu Timbau, Kecamatan Batu Ampar, Batam, pada Kamis sore, 30 Januari 2025. Kebakaran yang menghanguskan sekitar 109 rumah tersebut menyisakan penderitaan mendalam bagi 150 Kepala Keluarga yang kini tinggal di tenda darurat dan berjuang melawan kesulitan hidup.
Meskipun tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun musibah ini tak hanya meninggalkan puing-puing, tetapi juga harapan yang hampir sirna.
Namun, di tengah penderitaan yang mencekam, muncul aksi nyata solidaritas dari warga Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur. Mereka, dengan penuh empati, langsung bergerak cepat menggalang dana untuk membantu meringankan beban saudara-saudara mereka yang terdampak. Inilah bentuk kepedulian yang sangat diharapkan di tengah-tengah musibah seperti ini.
Kepala Desa Benua Baru, Ahmad Beny, dalam selebarannya yang beredar dimedia sosial pada Jumat, 31 Januari 2025, menyatakan bahwa penggalangan dana yang dilakukan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa, pemerintah setempat, dan berbagai organisasi relawan.
“Berkat kebersamaan, kami berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp16 juta, yang kemudian ditambah dengan donasi dari seorang hamba Allah sebesar Rp4 juta, sehingga total bantuan yang terkumpul mencapai Rp20 juta. Selain itu, kami juga memberikan bantuan kebutuhan pokok seperti mie instan, air minum kemasan (AQUA), beras, dan kebutuhan sehari-hari lainnya,” ungkap Ahmad Beny dengan rasa syukur.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penggalangan dana ini berharap agar bantuan yang telah terkumpul dapat sedikit meringankan penderitaan para korban yang sedang berjuang membangun kembali kehidupan mereka. Kepala Desa Benua Baru pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dan relawan yang telah memberikan dukungan.
“Semoga segala amal baik yang telah diberikan akan dibalas dengan keberkahan dari Allah SWT. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Benua Baru, jajaran Pemerintahan Desa, serta relawan yang telah bergotong-royong dalam membantu saudara-saudara kita yang tengah kesulitan,” ujar Ahmad Beny, dengan penuh haru.
Musibah ini menyoroti pentingnya solidaritas dalam menghadapi bencana. Di tengah kesulitan yang dihadapi warga Batu Ampar, kejadian ini juga membuka mata banyak pihak, terutama pemerintah, perusahaan, dan aparat terkait, untuk lebih peduli dan memberikan dukungan lebih besar terhadap para korban. Pemerintah dan perusahaan besar yang memiliki sumber daya hendaknya merespons dengan cepat, memberikan bantuan yang lebih signifikan untuk mengurangi penderitaan warga yang kehilangan segalanya dalam sekejap.
Batu Ampar kini memerlukan lebih dari sekadar bantuan sementara. Ratusan keluarga yang kehilangan rumah dan harta benda membutuhkan tempat tinggal yang layak, makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya. Semoga kepedulian dari berbagai pihak datang dengan cepat dan memadai, agar mereka bisa kembali bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka (*)
