Umum

Ketua DPRD Kutai Timur Bangga dengan Pelestarian Budaya di Festival Sekerat Nusantara

BENGALON  – Ketua DPRD Kutai Timur, Joni, S.Sos, menyatakan kebanggaannya terhadap suku Kutai di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, yang terus menggelorakan, melestarikan, dan menjaga budaya mereka sebagai penerus peninggalan nenek moyang.

Kegiatan tahunan Festival Sekerat Nusantara memasuki edisi ketiga yang diselenggarakan oleh Adat Kutai Sekerat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim dan Dinas Pariwisata (Dispar). Festival ini dipusatkan di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada Selasa (16/7/2024) malam sekitar pukul 20.00 WITA.

Ketua DPRD Joni, yang mengenakan pakaian berwarna hijau, hadir bersama Bupati dan pejabat di lingkungan Pemkab Kutim. Acara ini juga dihadiri oleh Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Rudi Iskandar, Wakil Ketua II DPRD Kutim Ardfan, Plt Camat Bengalon Ahmad Rasyidi, Kepala Desa Sekerat Sunan Dhika, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, Kepala Dispar Kutim Nurullah, Manajer PLN UP3 Bontang Dody Suhendra, serta jajaran perwakilan Forkopimcam dan stakeholder perusahaan terkait yang ada di Desa Sekerat.

Usai menghadiri acara pembukaan, Ketua DPRD Kutim Joni menyampaikan bahwa DPRD akan terus mendorong kegiatan ini dalam rangka melestarikan budaya adat Kutai Sekerat yang sudah berusia ratusan tahun. “Saya apresiasi dan ikut bangga dengan acara budaya seperti ini, karena bagaimanapun ini harus terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi penerus mereka,” ujar Joni.

Ketua DPRD Joni juga menekankan bahwa Pemkab Kutim melalui dinas terkait harus terus mendukung acara budaya ini agar tetap berlangsung dan semakin meriah setiap tahunnya, sehingga budaya Kutai dapat dikenal lebih luas dan tetap lestari sepanjang masa.

Sebelumnya dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menekankan pentingnya pelestarian adat dan budaya Kutai melalui Festival Sekerat Nusantara. Ia menyatakan bahwa festival ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk menjaga dan memperkenalkan kekayaan budaya Kutai kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Bupati juga menyampaikan sejarah Kutai, mulai dari kerajaan tertua di Indonesia pada abad ke-3 dengan rajanya, Kudungga, yang beraliran Hindu Siwa, hingga perkembangan kerajaan di bawah Raja Mulawarman dan akhirnya bergabung dengan Kutai Kartanegara.

Bupati Ardiansyah mengingatkan pentingnya memelihara festival ini. Ia baru saja mengukuhkan Majelis Adat Kutai untuk Kutim di Ruang Meranti Kantor Bupati dan berharap majelis ini dapat terus menjaga dan memahami adat Kutai di seluruh wilayah Kutai di Kaltim.

“Pentingnya pariwisata dalam mendukung ekonomi rakyat. Ia meminta perusahaan-perusahaan di Desa Sekerat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mendorong Dinas Pariwisata untuk terus berinovasi dalam meningkatkan daya tarik wisata di Sekerat”katanya ( ADV)

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button