KAUBUN- Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan Pembangunan Program jembatan Sungai Rapak di Kecamatan Kaubun dipastikan akan dilaksanakan mulai tahun 2023 ini.
Penegasan itu dikatakan Bupati Kutai Timur usai mendampingi Gubernur Kaltim Isran Noor meninjau lokasi pembangunanJembatan yang asalnya dari kayu ulin, akan dibangun jembatan permanen.
“Saya mengintruksikan Dinas PUPR Kutim melalui Bidang Bina Marga melakukan kajian guna pembambangunan jembatan baru untuk dimulai tahun ini”kata Ardiansyah seraya mengatakan kalau jembatan ulin saat ini sudah snagat tua dan membayakan masyarakat
Dalam kunjungan kerjanya mendampingi Isran Noor, bupati Ardiansyah Sulaiman menyempatkan diri berbincang dan bertemu warga masyarakat disekitar yang mengeluhkan kondisi jembatan yang sudah berusia tahunan
“Dengan melihat langsung keadaan jembatan Sei Rapak yang sudah tidak layak digunakan dan sangat memprihatinkan, Makanya saya menginstruksikan Dinas PUPR segera melakukan kajian menindaklanjuti perencanaan yang ternyata sudah dimulai 2020 lalu. Pada 2023 ini akan dimulai dengan pengerasan jalan akses masuk sepanjang 700 meter untuk membawa material.”sebut Bupati
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kutim Wahasuna Aqla menjelaskan bahwa perencanaan sudah dilakukan sejak 2020 lalu. Namun karena berbagai pertimbangan dan suasana covid-19, pelaksanaannya jadi tertunda.
“Akhir Agustus 2023 ini kita sudah mulai dan prioritas adalah peningkatan akses jalan dan drainase untuk ‘dropping’ material. Persoalan bidang tanah yang terkena proyek pembangunan jembatan baru ini sudah ‘clear’, masyarakat sudah bersedia memberikannya, tidak ada masalah,” jelas Aqla.
Jika semua berjalan lancar akhir tahun 2024 sudah jembatan ini bisa difungsikan. Estimasi biaya pembangunan jembatan sebesar Rp 25 miliar. Dengan panjang bentang utama 65 meter, lebar 6 meter. Termasuk biaya jalan pendekat,” ujarnya
“Selain jembatan di Desa Bumi Rapak ada beberapa fasilitas umum yang akan dibangun diantaranya, kantor desa, balai pertemuan umum, di desa Bukit Permata dan Cipta Graha.”katanya )adv/liku)