SAMARINDA – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim HM Syafranuddin berharap, pihaknya mendapatkan prioritas buku-buku terbaru.
Menurut dia, dengan adanya stok buku-buku terbitan baru di perpustakaan, akan semakin meningkatkan minat kunjung dan baca di Perpustakaan Daerah Kaltim.
Dengan adanya koleksi buku-buku terbitan baru, juga menambah daftar buku yang dimiliki Perpustakaan Daerah. Serta tentunya memenuhi layanan kebutuhan buku bagi anggota perpustakaan.
“Kita maunya bisa update buku-buku terbitan terbaru. Misalnya bulan ini kita beli, jadi tidak menunggu lama dan buku-buku kita tidak ketinggalan,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/10/2022).
Dia menyebutkan, selama ini yang menjadi kendala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim adalah untuk pengadaan buku-buku harus melalui lelang. Sementara buku-buku yang didapatkan terkadang buku-buku dengan edisi lama. Selain itu, lanjut dia, untuk pengadaan buku-buku di Perpustakaan Daerah biasanya memerlukan waktu yang lama.
“Harusnya ketika ada buku terbitan baru kita bisa beli, karena kalau menunggu harus banyak itu kan susah juga ya, akhirnya kita yang ketinggalan. Untuk itu kami minta ada pengecualian lah untuk perpustakaan ini,” katanya.
“Pengecualian itu maksudnya ya kita dikecualikan. Jadi tidak ada lagi pengadaan buku-buku yang sifatnya gelondongan, beli banyak. Akhirnya buku yang terbeli tahun berapa, yang sudah ketinggalan dan tidak update lagi,” timpalnya.
HM Syafranuddin bahkan berharap, pengadaan buku bisa seperti “minum obat”. Sehingga perpustakaan tidak menjadi bank buku.
“Kami harap pengadaan buku seperti minum obat lah, sesuai kebutuhan. Ada buku best seller kita bisa cepat dapat, tidak menunggu lama. Karena kalau sudah tidak ramai lagi dicari orang, akhirnya hanya jadi bank buku saja, bukan lagi tempat menyimpan ilmu,” katanya ( ADV DPK)