SANGATTA — Kirab budaya dalam rangka HUT ke-26 Kutai Timur tahun 2025 mengubah Jalan Bhayangkara hingga Jalan Apt Pranoto menjadi panggung terbuka parade identitas dan kebanggaan daerah. Sejak pagi, ribuan warga sudah memadati sepanjang rute kirab. Meski matahari terasa terik, antusias masyarakat tidak surut. Banyak warga memilih duduk di tepian jalan hanya untuk memastikan tidak ada satu pun atraksi budaya yang terlewat.

Ketua DPRD Kutai Timur Jimmi dan Bupati Ardiansyah Sulaiman hadir di tribun utama dan menyaksikan langsung jalannya kirab. Saat rombongan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim tampil membuka dengan tarian penyambutan, dua peserta perempuan berjalan menghampiri tribun untuk menyerahkan cinderamata nkepada Ketua DPRD dan Bupati dan menyambut ucapan terima kasih.
Tahun ini, kirab diikuti puluhan rombongan, mulai dari OPD seperti Dinas PUPR, Bapenda, Dinas Perikanan, Dinas TPHP, organisasi masyarakat, sekolah, komunitas SenamBugar Happy Lansia, kecamatan, hingga personel TNI AL Lanal Sangatta. Masing-masing tampil membawakan atraksi budaya dengan busana adat dari berbagai suku Nusantara seperti Dayak, Kutai, Toraja, Reog Ponorogo, hingga Jepen.
Dari Kecamatan Bengalon, peserta tampil menonjol lewat tarian gabungan budaya Kutai dan Jepen modern yang memukau. Gerak enerjik para penari, terutama para gadis muda dengan busana khas, menjadi magnet perhatian penonton..
Sementara itu, rombongan lansia yang tergabung dalam organisasi Senam Bugar Happy Lansia juga mencuri perhatian. Meski usia tak lagi muda, mereka tetap semangat menari dan melambaikan tangan kepada warga. Ketua rombongan, Agustin Suhariati, yang didampingi pengurus Suryani dan Muriani, menyebut keikutsertaan mereka menjadi kebanggaan tersendiri karena bisa berpartisipasi aktif dan turut memeriahkan HUT Kutim sekaligus menjadi ajang menjaga kebugaran dan kebersamaan.
Setiap rombongan yang melintas memberikan penghormatan di depan tribun utama, menciptakan suasana penuh kebersamaan dan rasa bangga sebagai warga Kutai Timur.(*)