SANGATTA – Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan, Bagian Hukum Setkab, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Komisi Penanggulangan AIDS.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS adalah kondisi lanjut dari infeksi HIV yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan kanker langka.
Rapat ini dipimpin oleh Ketua Pansus Raperda Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, dr. Novel, yang didampingi Wakil Ketua Ubaldus Badu serta anggota Pansus Arang Jau dan Alfian Aswad. Acara berlangsung di Ruang Hearing DPRD Bukit Pelangi, Sangatta, pada Rabu, 17 Juli 2024.
Ketua Pansus, dr. Novel, dalam pembukaan rapat menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang hadir untuk memenuhi agenda hari ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencari formula terbaik dalam menghadapi masalah HIV/AIDS di Kutai Timur. Hasil dari rapat ini akan disampaikan pada rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan akhir terkait Raperda ini.
Rapat juga membahas langkah-langkah konkret dalam Raperda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan HIV/AIDS di Kutai Timur. Pansus berkomitmen untuk menghasilkan regulasi yang efektif dan berkelanjutan guna melindungi masyarakat dari penyebaran virus ini serta memberikan perlindungan hukum yang tepat bagi individu yang terkena HIV/AIDS.
Diskusi antara Pansus dan pihak terkait juga mencakup strategi dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan dukungan sosial bagi penderita HIV/AIDS. Keterlibatan aktif dari seluruh stakeholders diharapkan dapat memastikan implementasi yang efektif dari Raperda ini di tingkat lokal.
Pansus berjanji untuk melibatkan masyarakat luas dalam proses penyusunan Raperda ini melalui forum-forum partisipatif dan konsultasi publik untuk memastikan representasi dan partisipasi yang inklusif dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kutai Timur.( ADV)