Balikpapan, Kalimantan Timur – Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur, H. Sobirin Bagus, menyampaikan kabar menggembirakan terkait pengelolaan sampah di Balikpapan. Sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) di Balikpapan kini telah memanfaatkan gas metana hasil dari olahan sampah yang dikelola oleh pemerintah setempat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Balikpapan, H. Sobirin Bagus melihat langsung inovasi pengelolaan sampah yang tidak hanya mampu mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga menghasilkan manfaat bagi masyarakat. “Ini merupakan langkah maju dalam pengelolaan sampah. Sampah yang biasanya hanya menjadi masalah kini diolah menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi warga,” kata Sobirin di hubungi, Senin, 08/07/2024
Menurut Sobirin, gas metana yang dihasilkan dari penguraian sampah organik di TPA Manggar, Balikpapan, diolah sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai bahan bakar gas rumah tangga. “Sebanyak 300 KK di Balikpapan kini telah merasakan manfaat dari penggunaan gas ini untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak. Ini tidak hanya membantu mengurangi biaya energi rumah tangga, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca,” tambahnya.
Sobirin juga memuji sistem pengolahan sampah di Balikpapan yang modern dan ramah lingkungan. “Pengelolaan sampah di Balikpapan sudah sangat maju. TPA mereka tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan, tetapi juga sebagai pusat pengolahan yang menghasilkan energi terbarukan. Ini adalah contoh yang sangat baik untuk diikuti,” ungkapnya.
Inovasi ini, menurut Sobirin, bisa menjadi contoh bagi Kabupaten Kutai Timur dalam mengelola sampah secara lebih efektif dan berkelanjutan. “Kami berharap Kutai Timur bisa belajar dari Balikpapan dalam hal ini. Dengan memanfaatkan teknologi pengolahan sampah yang tepat, kita tidak hanya dapat mengurangi masalah sampah tetapi juga menciptakan sumber energi baru yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Dalam rangka mendukung upaya ini, Sobirin mengusulkan agar pemerintah Kabupaten Kutai Timur mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi serupa. “Dengan teknologi yang tepat, kita bisa memanfaatkan potensi sampah yang ada di Kutai Timur untuk menghasilkan energi terbarukan dan memberikan manfaat langsung bagi warga,” tegasnya.
Dengan adanya pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan dari Balikpapan, H. Sobirin Bagus berharap Kabupaten Kutai Timur dapat segera mengimplementasikan program serupa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakatnya melalui pengelolaan sampah yang inovatif dan berkelanjutan.( ADV)