SANGATTA – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Bahrani Hasanal menyampaikan alasan dilaksanakannya peringati Hari AIDS Sedunia setiap tahun, untuk mensosialisasikan eleminasi tri zero pada tahun 2030 mendatang.
Menurut Bahrani Hasanal peringatan hari AIDS Sedunia ini terus dilakukan, untuk mengingatkan dan mensosialisasikan program pemerintah tri zero kepada masyarakat bahwa tahun 2030 kita punya target
Dijhelaskan Bahrani Hasanal bahwa target yang pertama adalah, zero tidak ada lagi kematian gara-gara AIDS, zero kedua tidak ada lagi infeksi baru dan zero ketiga adalah tidak ada lagi stigma atau tidak ada lagi yang namanya di bully.
“Jadi intinya karena ingin mensosialisasikan kepada masyarakat tiga penyakit yang ingin dihapuskan pemerintah tahun 2030 itu atau tri elemnisasi AIDS,Tuberkulosis dan Malaria disingkat ATM”sebut Bahrani saat memberikan sambutan mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS ( KPA) Kutim pada acara Peringatan Puncak Peringatan Haris AIDS Sedunia dan Seminar Remaja 2023 di Gedung Serba Guna ( GSG) Bukit Pelangi,Rabu 20/12/2023
Dan untuk menuju zero tri eleminasi, kita ada strategi bagaimana mencapai tri zero itu, dengan 395 atau 95 persen orang itu diketahui bahwa dia sedang mengidap HIV.
Setelah diketahui 95 persen dari kasus AIDS/HIV bisa diobati dan 95 persen setelah diobati tersevresi atau virus HIVnya tidak terdeteksi lagi
Kemudian stategi kedua itu namanya “STOP” atau S itu adalah Suluh atau yang saat ini dilakukan memberikan penyuluhan dan pengetahuan bagi remaja dan masyarakat
Setelah S, kemudian dengan T atau temukan dan mencari karena banyak masyarakat belum tau HIV/AIDS itu apa yang mungkin saja mereka sedang terinfeksi,kalau hamil anaknya didalam janin ketularan.
Lalu ada O atau Obati setelah ditemukan, diobati mereka tersevresi karena hiv ini tidak bisa sembuh makanya pengobatan itu harus dipertahankan.
Terakhir adalah P atau pertahankan harus minum obat, kalau tidak minum obat akan tinggi lagi.
“Jadi inilah ilmu pengetahuan sekarang mengetahui bahwa orang bisa nikah orang bisa hamil. Makanya ada rumus tidak terdeteksi sama dengan tidak menularkan”kata Bahrani ( liku)