Laporan : Syahmindar Tugal/Jurnalis liputankutim.id, Berau Editor: Redaksi: Adi Sagaria
TANJUNG BATU – Bulan Safar merupakan bulan kedua setelah bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Kata Safar sendiri berasal dari bahasa Arab ‘shifr’ yang artinya kosong atau pergi
Dan bagi masyarakat suku Bajau di Desa Tanjung Batu Kecamatan Pulau Derawan Kabupaten Berau Kalimantan Timur, bulan Safar merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu setiap tahun.
Menurut Haji Tamrin salah satu tokoh masyarakat Tanjung Batu Mandi Safar atau yang disebut Makpandi Lahat adalah moment paling ditunggu – tunggu masyarakat yang diadakan setiap bulan Safar dengan mandi dan makanbersama untuk membersihkan diri dari segala masalah dan sial
“Jadi tahun ini masih dalam suasana memperingati HUT Ke 78 RI, yakni hari ini 27 Agustus diadakan. Karena masih suasana HUT RI makanya warga banyak diacara HUT RI , namun begitu warga tetap menyambut5nya dengan antusias”sebutnya.
Hal sama juga dikatakan Dewi dan Aani warga Tanjung Batu yang datang bersama keluarga dna tetangga mengikuti ritual Makpandi Lahat
Menurut Ani dan Dewi acara ini sangat ditunggu masyarakat Suku Bajau, karena hanya diadakan setahun sekali. jadi masyarakat mengapresiasi acara ini dan senang
“Jadi kami sangat senang bisa hadir bersama masyarakat diacara mandi mandi dan makan bersama. Semoga dengan adanya acara setiap tahun ini kerukunan sesama warga Tanjung batu semakin dekat dan akrab”kata Ani
Sementara dari pihak keamanan dari TNI AL dan Kepolisian nampak bersiaga dilokasi menjaga dan mengamankan serta mmendukung acara suku bajau diadakan meslki dengan cuaca panas
Ketiga aparat keamanan yang nampak bersiaga dilokasi yakni Briptu. Hendri Karya.W (Bhabinkatibmas) dan Serda Bah Rahman dan KLD BAH Muh Reski Maulana (BABINPOTMAR)
“Saat ini kondisi air laut sedang surut,sehingga warga bisa melakukan aktivitasnya dengan aman. Tidak masalah karena kondisi laut sangat bagus lagi surut”katanya (liku/mindar)