BUSANG – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman bersama Wabup Kasmidi Bulang melakukan kunjungan kerja ( Kuker) ke Kecamatan Busang, sebuah kecamatan paling di Kutai Timur. Kuker Bupati dan Wakil bupati dalam rangka untuk menghadiri undangan warga guna menyaksikan acara budaya dan tarian Hudoq yang dipusatkan di area Lapangan Adat Desa Long Lees Kecamatan Busang, Kamis (18/5/2023).
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Wabup Kasmidi Bulang mengatakan sangat bangga dan senang rasanya bisa menyaksikan langsung penampilan tarian hudoq yang merupakan salah satu tarian khas Suku Dayak di Busang Kutai Timur.
“Bagi saya ini merupakan kebanggan bagi saya,ini budaya dan tarian warisan leluhur yang wajib kita jaga dan wajib untuk dilestarikan. Pemkab Kutim khususnya saya sebagai bupati sangat mendukung terus dilestarikan”tegas Bupati dengan wajah senyum melihat penampilan hudoq
Acara juga dihadiri dan disaksikan Plt Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim Didi Herdiansyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Yuriansyah, Plt Camat Busang Laden Sibarani, tokoh adat, budaya, kepala desa dan ratusan undangan dan warga sekitar
Bupati Ardiansyah juga mengapresiasi kegiatan kebudayaan seperti ini bisa berjalan semarak,dan berharap bisa dijadikan sebagai agenda tahunan.
“Mudah-mudahan tahun depan ini lebih dimaksimalkan lagi dan lebih meriah. Karena mulai tahun ini, Pemkab Kutim mendorong seluruh daerah bisa mempunyai agenda festivalnya yang menjadi ciri khas adat bagi masing -masing desa sehingga nanti ada reward ataupun penghargaan yang akan diberikan pemerintah atas kontribusi besar dalam pengembanga budaya asli daerahnya,” kata bupati yang ikut nari bersama warga
Ia menegaskan, sejak tahun 2021 sampai saat ini telah dilaksanakan beberapa even dan festival budaya yang seyogyanya pelaksanaannya, tidak hanya di ibu kota kabupaten maupun kecamatan. “Tinggal hanya kita mau atau tidak mempersiapkan rencana-rencana kegiatan tersebut,” urainya.
Ardiansyah mencontohkan pesta adat yang telah dan akan dilaksanakan di antaranya Pesta Adat Lom Plai di Muara Wahau, Festival Sekerat Nusantara (FSN) di Desa Sekerat dengan agenda adatnya pelas laut. “Diharapkan kecamatan-kecamatan yang memiliki kekhasan seperti ini harus mempersiapkan jauh-jauh hari,” pintanya.
Kemudian, kegiatan – kegiatan yang memiliki makna budaya, pemerintah benar-benar menghargai sehingga memiliki ruang dan waktu. Untuk mengenalkan adat dan budaya serta alam Kutim kita telah merancang even-even tersebut kita laksanakan setiap pekan,tapi tidak hanya di satu tempat.
“Kita harapkan masing-masing kecamatan juga memiliki event budaya khasnya,” ujarnya. ( adv/liku)