Umum

Bidang SDA Dinas PUPR Kutim Perbaiki Jalan Rusak Paska Banjir

SANGATTA –  Kondisi jalan rusak dalam kota Sangatta yang rusak parak akibat banjir sungai beberapa waktu menjadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kutai Timur (Kutim) dengan menurunkan tim ada peralatan untuk memperbaiki

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kutai Timur (Kutim) Muhammad Muhir kerusakan jalan dibeberapa titik dalam kota Sangatta akibat curah hujan yang cukup tinggi membawa dampak terjadinya banjir

“Ada beberapa titik rusak parah dan ini sedang diperbaiki seperti di Jalan Dayung Desa Singa Karta, jalan APT Pranoto dan di beberapa titik.Kita akan kebut pekerjaannya agar warga kembali nyaman menggunakannya”kata Muhammad Muhir dihubungi, Rabu, 17/5/2023

Menurut Kadis Muhir pekerjannya dilaksanakan dan dipimpin langsung oleh Bidang Sumber Daya Air (SDA) Ade Sudrajat dengan menurunkan petugas dan peralatannya. “Kami juga sudah menurunkan alat berat, setelah banyaknya laporan mengenai banjir yang terjadi. Beberapa titik sudah mulai ditangani oleh tim,” kata Adjat kabid SDA Dinas PUPR menambahkan

Dijelaskan Adjat, kalau karena hujan saja tak mungkin menyebabkan banjir hingga ke jalan. Tentu harus ditelusuri mulai dari drainase di belakang perusahaan H dan H itu, daerah kampung tator yakni di Road 9 hingga ke pemukiman warga di Desa Singa Gembara dan daerah lainnya.

“Bahkan ada pula dari Jalan Soekarno Hatta dekat SPBU. Arus air mengalir sangat deras. Melalui Jalan Hasanuddin sampai ke Jalan Dayung ini. Sehingga Jalan Dayung ini menjadi kebanjiran,” ucapnya.

Ia menambahkan, padahal air mengalir namun tersumbat jadi tidak terlalu deras aliran airnya menyebabkan banjir. Untuk mengatasinya sementara dikeruk dengan excavator mini. “Insyaallah normalisasi kanal dan drainase Kota Sangatta dikerjakan tahun ini. Karena sudah diprogramkan, terutama drainase di Jalan Dayung,” ungkapnya.

Ia berharap usai dikerjakannya normalisasi drainase dan kanal ini, tak terjadi lagi banjir. Karena permasalahannya hanya di aliran air saja. Karena posisi Kota Sangatta daerah rawa, air jadi lama tergenang.

“Masyarakat diharapkan kembali mengaktifkan kebiasaan gotong-royong untuk menjaga kebersihan wilayah rumah dan juga mencegah penyumbatan aliran air,” ujar dia ( adv/liku)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button