SAMARINDA – Permasalahan keterbatasan SDM, Sapras dan dukungan anggaran menjadi pembicaraan hangat antara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim M Syafranuddin dengan Kadis PK Kepulauan Riau, Herry Andrianto, Jumat pekan lalu.
Dalam kunjungan kerjanya ke DPK Kepulauan Riu di Tanjung Pinang, kedua pejabat yang sama-sama didampingi sejumlah pejabat lainnya, mengakui banyak pihak yang melihat tugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan hanyalah mengurus dan melayani pengunjung semata.
“Kalau didalami dan dilihat, sekarang ini fungsi perpustakaan dan kearsipan mengalami perkembangan jauh lebih modern hanya saja belum semua daerah siap dengan anggaran, sapras dan sumber daya manusianya,” ungkap kedua pria yang tampak sudah akrab meski baru kali pertama bertemu”kata Kadis DPK Kaltim di Samarinda, 13/10/2022)
Di pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Herri itu, keduanya sama-sama mengungkapkan masing-masing program kerja termasuk rencana pembuatan diorama sejarah. Baik Herri maupun Ivan mengakui dengan diorama sejarah diharapkan generasi muda bisa mengenal sejarahnya dan akan lebih mencintai bangsanya.
“Alhamdulillah, Pemprov dan DPRD Kepulauan Riau sudah merespon, kalau kami sedang menyusun programnya seirama dengan penyiapan gedungnya,” ungkap Ivan.
Yang menarik pertemuan keduanya, keduanya sama-sama mengenalkan khas daerah seperti anjat dan amplang Kaltim yang menjadi cendramata, sementara dari Kepulauan Riau dikenalkan beragam kue khas mereka seperti kue lumpur surga, otak-otak ikan serta siput gongong.
“Anjat adalah tas khas Dayak Kaltim, fungsinya beragam karena tergantung ukurannya kalau besar bisa untuk membawa hasil kebun,” sebut Syafranuddin yang saat bertandang ditemani Sekretaris Dinas PK, Deslan Nispayani.(ADV)